Saturday, May 28, 2011

Dalam novel tersebut diceritakan bagaimana kondisi kehidupan masyarakat pedalaman. Jauh dari sarana transportasi, jauh dari listrik, jauh dari segalanya. Aturan adat masih sangat kental dan mengekang. Kondisi pendidikan yang sangat memperihatinkan. Kegiatan belajar mengajar baru dimulai pukul sembilan pagi, ya paling cepat pukul delapan pagi. KBM tidak mungkin bisa dimulai pada pukul tujuh, seperti sekolah-sekolah biasa karena untuk menuju ke sekolah para siswa harus berjalan sejauh berkilo-kilometer dengan kondisi jalan yang sangat jelek, ditambah lagi harus menyebrang sungai. Belum infrastruktur sekolah yang sangat memperihatinkan. Bangunan yang telah rusak karena gempa tidak juga diperbaiki. Sangat jauh kondisinya dengan pendidikan di pulau Jawa. Ujian Nasional adalah salah satu bentuk ketidak-adilan. Mengapa siswa di daerah terpencil seperti ini yang fasilitas pendidikannya sangat minim harus disamakan dengan siswa kota Jakarta yang maju. Kehidupan di Banuaha bisa diibaratkan sebagai kehidupan bumi dan pemerintah berada di langit. Pemerintah bagaikan manusia langit yang tidak pernah turun ke bumi. Membuat peraturan tanpa melihat fakta di lapangan.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home